Laporan SEMTA 2025
SEMTA 2025
SEMTA selain Sanggar Kerja, merupakan program andalan Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) cabang Jepang. Sejak APPBIPA Jepang didirikan 23 September 2017, kami berhasil mengadakan seminar tahunan (semta) secara rutin sehingga SEMTA 2025 ini merupakan SEMTA ke-8. Jika SEMTA diadakan pada bulan September di Tokyo dengan dukungan KBRI, Sanggar Kerja diadakan di Osaka bekerja sama dengan KJRI setiap bulan Januari.
SEMTA 2025 diadakan 27 September 2025 dengan mengusung tema: Pemanfaatan Teknologi dan Pemberdayaan Pembelajaran Mendalam dalam Pengajaran BIPA (di Jepang). Adapun pemateri dalam seminar adalah Bapak Muhammad Al Aula, Korfung Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Tokyo. Dr. Iwa Lukmana, M.A. Kepala Pusat Pemberdayaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), dan Made Hery Santosa, Ph.D. dari English Education Study Program Ganesha University of Education, Bali. Pemateri dari Jepang adalah Petrus Ari Santoso, APPBIPA cabang Jepang. SEMTA yang diadakan secara daring ini dibuka oleh Ketua APPBIPA Pusat, Prof.Dr. Gatut Susanto M.Pd. juga dihadiri oleh Prof Amzul Rifin, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo, Penasihat APPBIPA Cabang Jepang Prof. Funada Kyoko dan dibersamai 99 orang peserta.
Dalam sambutannya, Bapak Aula menyatakan bahwa KBRI akan terus memperkuat komitment mendukung APPBIPA dan seluruh mitra Pendidikan dalam memperkuat peran Bahasa Indonesia di Jepang, Diharapkan Bahasa Indonesia bukan hanya menjadi Bahasa komunikasi, tetapi juga menjadi Bahasa ilmu pengetahuan, Bahasa diplomasi dan Bahasa yang mempu menyatukan peradaban. Pihak KBRI berharap SEMTA 2025 dapat melahirkan ide-ide segar, semangat baru, dan kerja sama yang semakin erat untuk kemajuan pembelajaran Bahasa Indonesia.
Dalam materi yang dibawakan oleh Bapak Iwa, kami belajar tentang pembelajaran mendalam atau deep learning, yang memang sedang popular digaungkan di Indonesia. Menekankan pernyataan Bapak Aula bahwa pengajar BIPA harus terus meningkatkan kemampuan mengajar, Bapak Heri memberikan masukan-masukan baru mengenai penggunaan teknologi termasuk AI dalam proses pembelajaran. Bapak Ari yang aktif mengajar di Universitas Keio mengemukakan bahwa mahasiswa di tempatnya memang banyak memakai AI untuk proses pembelajaran, baik untuk menuangkan pikiran atau mencari ide-ide.
Setelah pemaparan dari empat pemateri, anggota APPBIPA cabang Jepang melakukan musyarawah cabang (muscab) dengan dihadiri 11 anggota. Sebenarnya jumlah anggota saat ini adalah 38 orang, dan untuk mencapai quorum diperlukan pilihan dari 26 anggota. Karenanya sebelum muscab sudah diadakah pemilihan suara secara online. Dari hasil pemilihan ditetapkan bahwa Bapak Petrus Ari Santoso yang akan menggantikan Bapak Suyoto, menjadi ketua APPBIPA cabang Jepang periode 2025-2029. Terima kasih atas pengabdian Bapak Suyoto selama dua periode, dan selamat menjalankan tugas barunya untuk Bapak Ari. Semoga APPBIPA Jepang tetap berjaya dan berkomitmen dalam mengembangkan BIPA di Jepang. Dan tidak lupa saya ucapkan “Selamat Ulang Tahun ke-8”.
Penulis : Imelda Coutrier Miyashita (Sekretaris)
